Minggu, 23 September 2012

Ilmu perpustakaan dan informasi

Ilmu perpustakaan dan informasi merupakan terjemahan dari library and information science (LIS). Walaupun digabung dalam satu istilah, kesepakatan tentang hakikat keduanya belum pernah ada. Penggunaan definisi ilmu perpustakaan dan informasi seringkali terpaku pada perdebatan tentang penggunaan istilah-istilah yang terkandung dalam sebuah definisi. Perdebatan sebaiknya tidak hanya dalam definisi, tetapi juga dalam menjawab persoalan apa yang dihadapi ilmu itu, masalah-masalah apa yang dipelajari, dan solusi yang ditawarkan oleh sebuah ilmu (Saracevic: 1999).
            Lewat pembahasan tentang hal-hal inilah kita dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang apa yang sesungguhnya dilakukan ilmuan di bidang tertentu, bukan apa yang seharusnya atau yang diidealkan. Penekanan pada masalah tertentu dapat saja menjadi perkembangan yang sesuai di masa tertentu, yang kemudian mungkin menjadi kurang populer di masa lain.

A.    Hubungan Antara Ilmu Perpustakaan & Ilmu Informasi.
Dalam pandangan Saracevic, ilmu informasi menghadapi tiga hal penting. Pertama, kenyataan bahwa “informasi” merupakan hal yang dikaji oleh banyak disiplin dan bersifat antar-disipliner. Kedua, persoalan yang timbul dari penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan manusia. Ketiga, persoalan yang berkaitan dengan perkembangan teknologi tetapi juga yang dihasilkan lewat perubahan sosial-budaya. Ketiga hal inilah yang menjadi pendorong bagi berbagai kajian tentang informasi. Tetapi disiplin yang mengkaji ketiga hal ini tentu saja tidak hanya ilmu informasi, melainkan juga ilmu-ilmu lain (termasuk linguistik) dan sebagainya bahkan sudah dilakukan oleh ilmuwan yang tertarik kepada bidang perpustakaan.
Sifat antar-disipliner menjadi ciri khas dari ilmu perpustakaan dan informasi. Ilmu informasi sekaligus adalah cabang kepustakaan yang khususnya memperhatikan penggunaan teknologi informasi, dan merupakan landasan teoritis bagi semua lembaga informasi. Kepustakawanan menjembatani jurang antara informasi dan penggunaan informasi.

B.     Perbedaan Antara Ilmu Perpustakaan & Ilmu Informasi.
Saracevic mencoba membuat garis pemisah antara ilmu informasi dengan ilmu perpustakaan. Garis pemisah ini agak samar, dan lebih merupakan daftar hal-hal yang dikerjakan di masing-masing bidang. Misalnya, ilmu informasi mengkaji secara rinci hal-hal yang berhubungan dengan relevansi, sementara ilmu perpustakaan tidak. Sebaliknya, ilmu perpustakaan banyak membahas konsep-konsep yang berbasis filsafat dan komunikasi, sementara ilmu informasi jarang melakukannya. Jarang sekali ada eksperimen di bidang ilmu informasi yang juga dilakukan di ilmu perpustakaan, terutama yang berkaitan dengan penggunaan komputer dalam temu kembali  informasi. Ilmu informasi banyak sekali bersinggungan dengan ilmu-ilmu lain seperti komputer, linguistik, psikologi, ekonomi, sosiologi, dan sebagainya, sementara ilmu perpustakaan praktis lebih independen atau berdiri sendiri sebagai ilmu.
Rayward juga menggaris bawahi sifat antar disipliner yang menjadi ciri khas dari ilmu perpustakaan dan informasi. Peran kehadiran tekhnologi yang menjadi penegas perbedaan antara ”ilmu perpustakaan” dan ”ilmu informasi”. Sebagaimana yang dapat dilihat dalam ulasan Machlup dan Mansfield, library and information science sesungguhnya adalah ilmu informasi yang menekankan pada upaya memperbaiki kinerja perpustakaan dalam hal mengumpulkan, menyimpan, menemukan, menyajikan, dan menyebarkan rekaman. Ini untuk membedakannya dari ilmu komputer yang lebih memfokuskan diri kepada desaign, pemrograman, pengoperasian komputer untuk berbagai jenis informasi (angka, teks, gambar). Rayward berpendapat, seharusnya perpustakan pun dapat dilihat sebagai sebuah komputer karena ia juga mengandung prinsip desaign, program, operasi, serta berurusan dengan angka, teks, gambar dan sebagainya.
Pada akhirnya, ilmu perpustakaan dan ilmu iformasi mencoba menjawab persoalan fundamental, yaitu informasi dan masyarakat manusia. Bagi Rayward, ilmu perpustakaan dan informasi berurusan dengan sesuatu yang saat ini dan sejak dulu bersifat fundamental bagi masyarakat manusia, yaitu mengelola informasi. Kegiatan mengelola informasi inilah yang memiliki sejarah panjang dan menarik, dan yang sedikit-banyaknya dipengaruhi oleh berbagai situasi berbeda dalam cara penggunaan bahasa, kondisi kultur, cara berfikir, keyakinan, keterkaitan antara sistem ekonomi, sosial, politik, adminstrasi, rekreasi, dan pendidikan.

C.    Cakupan Kajian Ilmu Perpustakaan & Ilmu Informasi.
Adapun yang menjadi kajian / cakupan dalam ilmu perpustakaan dan informasi antara lain adalah:
  1. Temu kembali informasi dan konsep relevansi
Dalam pandangan Saracevic, ilmu informasi menghadapi 3 hal penting:
    1. “Informasi merupakan hal yang dikaji oleh banyak disiplin dan bersifat antar-disipliner.
    2. Persoalan yang timbul dari penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan manusia
    3. Persoalan yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat informasi, tidak saja yang disebabkan oleh perkembangan teknologi tapi juga dihasilkan lewat perubahan sosio budaya.
  1. Sistem informasi, komunikasi ilmiah, masyarakat informasi.
Ilmu informasi merupakan bidang interdisipliner yang melibatkan upaya dan ketrampilan pustakawan, ahli linguistik, insinyur, dan ilmuan perilaku, selain ahli matematika. Hasil penerapan ilmu ini adalah sistem informasi.
Ilmu informasi merupakan kajian terhadap komunikasi antar ilmuan dan akademisi, kajian untuk meningkatkan metode klasifikasi informasi. Kajian statistik tentang pertumbuhan dan distribusi literatur, informasi elektronik, dsb.
  1. Bibliometrika, Scientometrics, Informetrika.
Bibliometrik adalah perkembangan literatur tercetak (print-based literatures) dengan menggunakan prinsip-prinsip matematika dan statistik.
Scientometrics adalah analisis statistik untuk mengkaji pula perkembangan penelitian secara khusus di bidang ilmu-ilmu fisika dan biologi.
Kedua fokus kajian ini adalah bagian dari informetrics (informetrika)
Menurut Wolfram (2000) bidang utama yang dapat digolongkan ke dalam informetrika adalah:
a.       Hukum bibliometrika klasik
b.      Analisis sitasi dan ko-sitasi
c.       Indikator ilmiah (scientific indicators)
d.      Pertumbuhan dan perhentian-pertumbuhan (obsolescence) informasi
e.       Penggunaan sumber daya dokumen atau informasi
  1. Dokumen, akses dan pemanfaatan informasi
Ilmu informasi dan informatika muncul dari berbagai studi tentang linguistik dan semantik, nilai informasi, teori pengambilan keputusan dokumentasi dan aspek-aspek fisik dokumen, teori informasi dan sibernetika, komunikasi dan ilmu-ilmu perilaku dan disiplin komunikasi yang memfokuskan diri pada maksimalisasi akses dan pemanfaatan informasi (Nitecki: 1995).

Wallpaper PMII - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Aplikasi ini berisi  Download Wallpaper PMII   - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Download Wallpaper PMII  Fitur wallpaper ini: • Semua...