Ilmu perpustakaan
dan informasi merupakan terjemahan dari library and information science (LIS).
Walaupun digabung dalam satu istilah, kesepakatan tentang hakikat keduanya
belum pernah ada. Penggunaan definisi ilmu perpustakaan dan informasi
seringkali terpaku pada perdebatan tentang penggunaan istilah-istilah yang
terkandung dalam sebuah definisi. Perdebatan sebaiknya tidak hanya dalam
definisi, tetapi juga dalam menjawab persoalan apa yang dihadapi ilmu itu,
masalah-masalah apa yang dipelajari, dan solusi yang ditawarkan oleh sebuah
ilmu (Saracevic: 1999).
Lewat pembahasan tentang hal-hal
inilah kita dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang apa yang
sesungguhnya dilakukan ilmuan di bidang tertentu, bukan apa yang seharusnya
atau yang diidealkan. Penekanan pada masalah tertentu dapat saja menjadi
perkembangan yang sesuai di masa tertentu, yang kemudian mungkin menjadi kurang
populer di masa lain.
A.
Hubungan
Antara Ilmu Perpustakaan & Ilmu Informasi.
Dalam pandangan Saracevic, ilmu
informasi menghadapi tiga hal penting. Pertama, kenyataan bahwa “informasi”
merupakan hal yang dikaji oleh banyak disiplin dan bersifat antar-disipliner.
Kedua, persoalan yang timbul dari penggunaan teknologi informasi dalam
kehidupan manusia. Ketiga, persoalan yang berkaitan dengan perkembangan
teknologi tetapi juga yang dihasilkan lewat perubahan sosial-budaya. Ketiga hal inilah yang menjadi pendorong bagi berbagai kajian tentang
informasi. Tetapi disiplin yang mengkaji ketiga hal ini tentu saja tidak hanya
ilmu informasi, melainkan juga ilmu-ilmu lain (termasuk linguistik) dan
sebagainya bahkan sudah dilakukan oleh ilmuwan yang tertarik kepada bidang
perpustakaan.
Sifat
antar-disipliner menjadi ciri khas dari ilmu perpustakaan dan informasi. Ilmu
informasi sekaligus adalah cabang kepustakaan yang khususnya memperhatikan
penggunaan teknologi informasi, dan merupakan landasan teoritis bagi semua
lembaga informasi. Kepustakawanan
menjembatani jurang antara informasi dan penggunaan informasi.
B.
Perbedaan
Antara Ilmu Perpustakaan & Ilmu Informasi.
Saracevic mencoba membuat garis pemisah antara
ilmu informasi dengan ilmu perpustakaan. Garis pemisah ini agak samar, dan
lebih merupakan daftar hal-hal yang dikerjakan di masing-masing bidang.
Misalnya, ilmu informasi mengkaji secara rinci hal-hal yang berhubungan dengan
relevansi, sementara ilmu perpustakaan tidak. Sebaliknya, ilmu perpustakaan
banyak membahas konsep-konsep yang berbasis filsafat dan komunikasi, sementara
ilmu informasi jarang melakukannya. Jarang sekali ada eksperimen di bidang ilmu
informasi yang juga dilakukan di ilmu perpustakaan, terutama yang berkaitan
dengan penggunaan komputer dalam temu kembali
informasi. Ilmu informasi banyak sekali bersinggungan dengan ilmu-ilmu
lain seperti komputer, linguistik, psikologi, ekonomi, sosiologi, dan sebagainya,
sementara ilmu perpustakaan praktis lebih independen atau berdiri sendiri
sebagai ilmu.
Rayward juga menggaris bawahi sifat
antar disipliner yang menjadi ciri khas dari ilmu perpustakaan dan informasi.
Peran kehadiran tekhnologi yang menjadi penegas perbedaan antara ”ilmu
perpustakaan” dan ”ilmu informasi”. Sebagaimana yang dapat dilihat dalam ulasan
Machlup dan Mansfield, library and information science sesungguhnya adalah ilmu
informasi yang menekankan pada upaya memperbaiki kinerja perpustakaan dalam hal
mengumpulkan, menyimpan, menemukan, menyajikan, dan menyebarkan rekaman. Ini
untuk membedakannya dari ilmu komputer yang lebih memfokuskan diri kepada
desaign, pemrograman, pengoperasian komputer untuk berbagai jenis informasi
(angka, teks, gambar). Rayward berpendapat, seharusnya perpustakan pun dapat
dilihat sebagai sebuah komputer karena ia juga mengandung prinsip desaign,
program, operasi, serta berurusan dengan angka, teks, gambar dan sebagainya.
Pada akhirnya, ilmu perpustakaan dan
ilmu iformasi mencoba menjawab persoalan fundamental, yaitu informasi dan
masyarakat manusia. Bagi Rayward, ilmu perpustakaan dan informasi berurusan
dengan sesuatu yang saat ini dan sejak dulu bersifat fundamental bagi
masyarakat manusia, yaitu mengelola informasi. Kegiatan mengelola informasi
inilah yang memiliki sejarah panjang dan menarik, dan yang sedikit-banyaknya
dipengaruhi oleh berbagai situasi berbeda dalam cara penggunaan bahasa, kondisi
kultur, cara berfikir, keyakinan, keterkaitan antara sistem ekonomi, sosial,
politik, adminstrasi, rekreasi, dan pendidikan.
C.
Cakupan
Kajian Ilmu Perpustakaan & Ilmu Informasi.
Adapun yang
menjadi kajian / cakupan dalam ilmu perpustakaan dan informasi antara lain adalah:
- Temu kembali informasi dan konsep relevansi
Dalam pandangan
Saracevic, ilmu informasi menghadapi 3 hal penting:
- “Informasi merupakan hal yang dikaji oleh banyak disiplin dan bersifat antar-disipliner.
- Persoalan yang timbul dari penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan manusia
- Persoalan yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat informasi, tidak saja yang disebabkan oleh perkembangan teknologi tapi juga dihasilkan lewat perubahan sosio budaya.
- Sistem informasi, komunikasi ilmiah, masyarakat informasi.
Ilmu
informasi merupakan bidang interdisipliner yang melibatkan upaya dan
ketrampilan pustakawan, ahli linguistik, insinyur, dan ilmuan perilaku, selain
ahli matematika. Hasil penerapan ilmu ini adalah sistem informasi.
Ilmu
informasi merupakan kajian terhadap komunikasi antar ilmuan dan akademisi,
kajian untuk meningkatkan metode klasifikasi informasi. Kajian statistik
tentang pertumbuhan dan distribusi literatur, informasi elektronik, dsb.
- Bibliometrika, Scientometrics, Informetrika.
Bibliometrik
adalah perkembangan literatur tercetak (print-based literatures) dengan
menggunakan prinsip-prinsip matematika dan statistik.
Scientometrics
adalah analisis statistik untuk mengkaji pula perkembangan penelitian secara
khusus di bidang ilmu-ilmu fisika dan biologi.
Kedua fokus
kajian ini adalah bagian dari informetrics (informetrika)
Menurut
Wolfram (2000) bidang utama yang dapat digolongkan ke dalam informetrika
adalah:
a. Hukum bibliometrika
klasik
b. Analisis sitasi dan
ko-sitasi
c. Indikator ilmiah
(scientific indicators)
d. Pertumbuhan dan
perhentian-pertumbuhan (obsolescence) informasi
e. Penggunaan sumber
daya dokumen atau informasi
- Dokumen, akses dan pemanfaatan informasi
Ilmu
informasi dan informatika muncul dari berbagai studi tentang linguistik dan
semantik, nilai informasi, teori pengambilan keputusan dokumentasi dan
aspek-aspek fisik dokumen, teori informasi dan sibernetika, komunikasi dan
ilmu-ilmu perilaku dan disiplin komunikasi yang memfokuskan diri pada
maksimalisasi akses dan pemanfaatan informasi (Nitecki: 1995).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar